Wednesday, December 11, 2019

Pengujian Hipotesis tentang Koefisien Regresi


Pengujian Hipotesis tentang

Koefisien Regresi


















Kelompok 10

Izhen Handana                        :        C1B017110

Akrisna Rengga Diningrat      :        C1B017134







Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Jambi

2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.






BAB 1

PENDAHULUAN

a.      LATAR BELAKANG

Regresi diperkenalkan oleh Francis Galton. Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga dapat digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antarvariabel. Jika kita memiliki dua buah variabel atau lebih maka sudah selayaknya apabila kita ingin mempelajari bagaimana variabel-variabel itu berhubungan atau dapat diramalkan.  

 Istilah regresi (ramalan/taksiran) pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun 1877 sehubungan dengan penelitiannya terhadap tinggi manusia, yaitu antara tinggi anak dan tinggi orang tuanya. Pada penelitiannya Galton mendapatkan bahwa tinggi anak dari orang tua yang tinggi cenderung meningkat atau menurun dari berat rata-rata populasi. Garis yang menunjukkan hubungan tersebut disebut garis regresi.

 Analisis regresi lebih akurat dalam melakukan analisis korelasi, karena pada analisis itu kesulitan dalam menunjukkan slop (tingkat perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya dapat ditentukan). Dengan demikian maka melalui analisis regresi, peramalan nilai variabel terikat pada nilai variabel bebas lebih akurat pula.

b.      RUMUSAN MASALAH

1.      Apa itu Koefisien Regresi..?

2.      Bagaimana mengambil hipotesis dengan koefisien regresi..?

3.      Bagaiman menghitung koefisien regresi dengan uji F..?

4.      Bagaiman menghitung koefisien regresi dengan uji t..?



c.       TUJUAN

1.      Mengetahui apa itu koefisien regresi

2.      Mengetahui mengambil hipotesis dengan koefisien regresi

3.      Mengetahui menghitung koefisien regresi dengan uji F

4.      Mengetahui menghitung koefisien regresi dengan uji t











BAB II

PEMBAHASAN



A.    Pengertian

Koefisien regresi ‘b’ adalah kontribusi besarnya perubahan nilai variabel bebas, semakin besar nilai koefisien regresi maka kontribusi perubahan semakin besar, demikian pula sebaliknya akan semakin lecil. Kontribusi perubahan variabel bebas (X) juga ditentukan oleh koefisien regresi positif atau negatif.

b

Kita mengambil contoh kasus pada uji normalitas, yaitu sebagai berikut: Seorang mahasiswa bernama Bambang melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham pada perusahaan di BEJ. Bambang dalam penelitiannya ingin mengetahui hubungan antara rasio keuangan PER dan ROI terhadap harga saham. Dengan ini Bambang menganalisis dengan bantuan program SPSS dengan alat analisis regresi linear berganda. Dari uraian di atas maka didapat variabel dependen (Y) adalah harga saham, sedangkan variabel independen (X1 dan X2) adalah PER dan ROI.



Data-data yang di dapat berupa data rasio dan ditabulasikan sebagai berikut:             

                

                     Tabel. Tabulasi Data (Data Fiktif)



Tahun
Harga Saham (Rp)
PER (%)
ROI (%)
1990
8300
4.90
6.47
1991
7500
3.28
3.14
1992
8950
5.05
5.00
1993
8250
4.00
4.75
1994
9000
5.97
6.23
1995
8750
4.24
6.03
1996
10000
8.00
8.75
1997
8200
7.45
7.72
1998
8300
7.47
8.00
1999
10900
12.68
10.40
2000
12800
14.45
12.42
2001
9450
10.50
8.62
2002
13000
17.24
12.07
2003
8000
15.56
5.83
2004
6500
10.85
5.20
2005
9000
16.56
8.53
2006
7600
13.24
7.37
2007
10200
16.98
9.38



Langkah-langkah pada program SPSS

Ø  Masuk program SPSS

Ø  Klik variable view pada SPSS data editor

Ø  Pada kolom Name ketik y, kolom Name pada baris kedua ketik x1, kemudian untuk baris kedua ketik x2.

Ø  Pada kolom Label, untuk kolom pada baris pertama ketik Harga Saham, untuk kolom pada baris kedua ketik PER, kemudian pada baris ketiga ketik ROI.

Ø  Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default)

Ø  Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel y, x1, dan x2.

Ø  Ketikkan data sesuai dengan variabelnya

Ø  Klik Analyze  - Regression - Linear

Ø  Klik variabel Harga Saham dan masukkan ke kotak Dependent, kemudian klik variabel PER dan ROI kemudian masukkan ke kotak Independent.

Ø  Klik Statistics, klik Casewise diagnostics, klik All cases. Klik Continue

Ø  Klik OK, maka hasil output yang didapat pada kolom Coefficients dan Casewise diagnostics adalah sebagai berikut:



           Tabel. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda



Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhssEEzvvUx3xnSKfLRJSclE0vcc2VijmobPnLGsyquRUHe_EVNxXsTMumQYlPjsfQHay39M-xPmiiUlSwGVd14D5HPWXOK_J3iOWWSLJ1pht08fqX-rnpV9hDtljqqqhEU7OR73K3XbPY/s1600/tbl1.JPG

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFTr3zgUjmawOH6uGyLh6MLf6siOUkHROfr70snfW-pXjB5dhQypg8QvhP0s2yBiUCDrdzU1ebbhCQfMn5pXxFjIpOqOsM2LSF3RBIbFvhjRwpRthDdE39WcUbXE1QRMfvWd-wWilm0fA/s1600/tbl1.JPG



Persamaan regresinya sebagai berikut:



Y’ = a + b1X1+ b2X2

Y’ =  4662,491 + (-74,482)X1 + 692,107X2

Y’ =  4662,491 - 74,482X1 + 692,107X2



Keterangan:

Y’            = Harga saham yang diprediksi (Rp)

a              = konstanta

b1,b2        = koefisien regresi

X1            = PER (%)

X2            = ROI (%)



Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Konstanta sebesar 4662,491; artinya jika PER (X1) dan ROI (X2) nilainya adalah 0, maka harga saham (Y’) nilainya adalah Rp.4662,491.

-  Koefisien regresi variabel PER (X1) sebesar -74,482; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan PER mengalami kenaikan 1%, maka harga saham (Y’) akan mengalami penurunan sebesar Rp.74,482. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara PER dengan harga saham, semakin naik PER maka semakin turun harga saham. 

-  Koefisien regresi variabel ROI (X2) sebesar 692,107; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan ROI mengalami kenaikan 1%, maka harga saham (Y’) akan mengalami peningkatan sebesar Rp.692,107. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara ROI dengan harga saham, semakin naik ROI maka semakin meningkat harga saham.



Nilai harga saham yang diprediksi (Y’) dapat dilihat pada tabel Casewise Diagnostics (kolom Predicted Value). Sedangkan Residual (unstandardized residual) adalah selisih antara harga saham dengan Predicted Value, dan Std. Residual (standardized residual) adalah nilai residual yang telah terstandarisasi (nilai semakin mendekati 0 maka model regresi semakin baik dalam melakukan prediksi, sebaliknya semakin menjauhi 0 atau lebih dari 1 atau -1 maka semakin tidak baik model regresi dalam melakukan prediksi).



B.     Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)



Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1,X2….Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan), misalnya dari kasus di atas populasinya adalah 50 perusahaan dan sampel yang diambil dari kasus di atas 18 perusahaan, jadi apakah pengaruh yang terjadi atau kesimpulan yang didapat berlaku untuk populasi yang berjumlah 50 perusahaan.



Dari hasil output analisis regresi dapat diketahui nilai F seperti pada tabel 2 berikut ini.

                                                     Tabel.  Hasil Uji F

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmnuhMAT4ugUC-dV4xXuYyrMuDW2Yr1AQPJA-L6QYRBhWOhpw7M8BQ5YA0rIgjQLnBi5Hgr2Cxnz0IfAKwyjLJDf7-puVIzXem2EbOEkV-un_mq8_9ysl7o0C1DG9e8Tnk0HvomzoRRsg/s1600/tbl1.JPG



Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut:

1.   Merumuskan Hipotesis

         Ho :              Tidak ada pengaruh secara signifikan antara PER dan ROI secara bersama-sama terhadap harga saham.

         Ha :              Ada pengaruh secara signifikan antara PER dan ROI secara bersama-sama terhadap harga saham.



2.         Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)



3.   Menentukan F hitung

            Berdasarkan tabel  diperoleh F hitung sebesar 25,465







      4.      Menentukan F tabel

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, a = 5%, df 1 (jumlah variabel–1)  = 2, dan df 2 (n-k-1) atau 18-2-1  = 15 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen), hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 3,683 (Lihat pada lampiran) atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik =finv(0.05,2,15) lalu enter.

           

            5.      Kriteria pengujian

- Ho diterima bila F hitung < F tabel

- Ho ditolak bila F hitung > F tabel



6.    Membandingkan F hitung dengan F tabel.

                      Nilai F hitung > F tabel (25,465 > 3,683), maka Ho ditolak.



7.  Kesimpulan

            Karena F hitung > F tabel (25,465 > 3,683), maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh secara signifikan antara  price earning ratio (PER) dan return on investmen (ROI) secara bersama-sama terhadap terhadap harga saham. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa PER dan ROI secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan di BEJ.







C.     Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)



Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (X1, X2,…..Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).



Dari hasil analisis regresi output dapat disajikan sebagai berikut:

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeGGJq7owldUKEFtgQzq2EOVo6U7_951wmzkCnFaTgO7wtHmUGYUeeG_GlPOfvsyfdnQwRnIrKkz0TkXxwqAIHghRs3_gHoyr8Pp-MgecrKytqUOFnnebKb7-eQ2vTT85iny4VO3XLrjc/s1600/tbl1.JPG                                       Tabel. Uji t






Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:



1. Pengujian koefisien regresi variabel PER

          1.         Menentukan Hipotesis

         Ho :              Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara PER dengan harga saham.

         Ha :               Secara parsial ada pengaruh signifikan antara PER dengan harga saham

        

2. Menentukan tingkat signifikansi

            Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%

   

            3.         Menentukan t hitung

            Berdasarkan tabel  diperoleh t hitung sebesar -1,259



4.         Menentukan t tabel

Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau  18-2-1  = 15 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi           = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,131 (Lihat pada lampiran) atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik =tinv(0.05,15) lalu enter.

     

      5.   Kriteria Pengujian

Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel

            Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel



6.    Membandingkan thitung dengan t tabel

Nilai -t hitung > -t tabel (-1,259 > -2,131) maka Ho diterima



 7.  Kesimpulan

Oleh karena nilai -t hitung > -t tabel (-1,259 > -2,131) maka Ho diterima, artinya secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara PER dengan harga saham. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial PER tidak berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan di BEJ.



2. Pengujian koefisien regresi variabel ROI



          1.         Menentukan Hipotesis

                     Ho :     Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara ROI dengan harga saham

         Ha :              Secara parsial ada pengaruh signifikan antara ROI dengan harga saham



2.                                   2. Menentukan tingkat signifikansi

            Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%.



3.   Menentukan t hitung

            Berdasarkan tabel  diperoleh t hitung sebesar 5,964

     

4.   Menentukan t tabel

Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau  18-2-1  = 15 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi           = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,131.

     

      5.   Kriteria Pengujian

Ho diterima jika -t tabel £ t hitung £ t tabel

            Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel



6.    Membandingkan thitung dengan t tabel

Nilai t hitung > t tabel (5,964 > 2,131) maka Ho ditolak



 7.  Kesimpulan

Oleh karena nilai t hitung > t tabel (5,964 > 2,131) maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara ROI dengan harga saham. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial ROI berpengaruh positif terhadap harga saham pada perusahaan di BEJ.



Pengujian Hipotesis tentang

Koefisien Regresi


















Kelompok 10

Izhen Handana                        :        C1B017110

Akrisna Rengga Diningrat      :        C1B017134







Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Jambi

2019

KATA PENGANTAR



Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.






BAB 1

PENDAHULUAN

a.      LATAR BELAKANG

Regresi diperkenalkan oleh Francis Galton. Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga dapat digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antarvariabel. Jika kita memiliki dua buah variabel atau lebih maka sudah selayaknya apabila kita ingin mempelajari bagaimana variabel-variabel itu berhubungan atau dapat diramalkan.  

 Istilah regresi (ramalan/taksiran) pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun 1877 sehubungan dengan penelitiannya terhadap tinggi manusia, yaitu antara tinggi anak dan tinggi orang tuanya. Pada penelitiannya Galton mendapatkan bahwa tinggi anak dari orang tua yang tinggi cenderung meningkat atau menurun dari berat rata-rata populasi. Garis yang menunjukkan hubungan tersebut disebut garis regresi.

 Analisis regresi lebih akurat dalam melakukan analisis korelasi, karena pada analisis itu kesulitan dalam menunjukkan slop (tingkat perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya dapat ditentukan). Dengan demikian maka melalui analisis regresi, peramalan nilai variabel terikat pada nilai variabel bebas lebih akurat pula.

b.      RUMUSAN MASALAH

1.      Apa itu Koefisien Regresi..?

2.      Bagaimana mengambil hipotesis dengan koefisien regresi..?

3.      Bagaiman menghitung koefisien regresi dengan uji F..?

4.      Bagaiman menghitung koefisien regresi dengan uji t..?



c.       TUJUAN

1.      Mengetahui apa itu koefisien regresi

2.      Mengetahui mengambil hipotesis dengan koefisien regresi

3.      Mengetahui menghitung koefisien regresi dengan uji F

4.      Mengetahui menghitung koefisien regresi dengan uji t











BAB II

PEMBAHASAN



A.    Pengertian

Koefisien regresi ‘b’ adalah kontribusi besarnya perubahan nilai variabel bebas, semakin besar nilai koefisien regresi maka kontribusi perubahan semakin besar, demikian pula sebaliknya akan semakin lecil. Kontribusi perubahan variabel bebas (X) juga ditentukan oleh koefisien regresi positif atau negatif.

b

Kita mengambil contoh kasus pada uji normalitas, yaitu sebagai berikut: Seorang mahasiswa bernama Bambang melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham pada perusahaan di BEJ. Bambang dalam penelitiannya ingin mengetahui hubungan antara rasio keuangan PER dan ROI terhadap harga saham. Dengan ini Bambang menganalisis dengan bantuan program SPSS dengan alat analisis regresi linear berganda. Dari uraian di atas maka didapat variabel dependen (Y) adalah harga saham, sedangkan variabel independen (X1 dan X2) adalah PER dan ROI.



Data-data yang di dapat berupa data rasio dan ditabulasikan sebagai berikut:             

                

                     Tabel. Tabulasi Data (Data Fiktif)



Tahun
Harga Saham (Rp)
PER (%)
ROI (%)
1990
8300
4.90
6.47
1991
7500
3.28
3.14
1992
8950
5.05
5.00
1993
8250
4.00
4.75
1994
9000
5.97
6.23
1995
8750
4.24
6.03
1996
10000
8.00
8.75
1997
8200
7.45
7.72
1998
8300
7.47
8.00
1999
10900
12.68
10.40
2000
12800
14.45
12.42
2001
9450
10.50
8.62
2002
13000
17.24
12.07
2003
8000
15.56
5.83
2004
6500
10.85
5.20
2005
9000
16.56
8.53
2006
7600
13.24
7.37
2007
10200
16.98
9.38



Langkah-langkah pada program SPSS

Ø  Masuk program SPSS

Ø  Klik variable view pada SPSS data editor

Ø  Pada kolom Name ketik y, kolom Name pada baris kedua ketik x1, kemudian untuk baris kedua ketik x2.

Ø  Pada kolom Label, untuk kolom pada baris pertama ketik Harga Saham, untuk kolom pada baris kedua ketik PER, kemudian pada baris ketiga ketik ROI.

Ø  Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default)

Ø  Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel y, x1, dan x2.

Ø  Ketikkan data sesuai dengan variabelnya

Ø  Klik Analyze  - Regression - Linear

Ø  Klik variabel Harga Saham dan masukkan ke kotak Dependent, kemudian klik variabel PER dan ROI kemudian masukkan ke kotak Independent.

Ø  Klik Statistics, klik Casewise diagnostics, klik All cases. Klik Continue

Ø  Klik OK, maka hasil output yang didapat pada kolom Coefficients dan Casewise diagnostics adalah sebagai berikut:



           Tabel. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda



Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhssEEzvvUx3xnSKfLRJSclE0vcc2VijmobPnLGsyquRUHe_EVNxXsTMumQYlPjsfQHay39M-xPmiiUlSwGVd14D5HPWXOK_J3iOWWSLJ1pht08fqX-rnpV9hDtljqqqhEU7OR73K3XbPY/s1600/tbl1.JPG

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFTr3zgUjmawOH6uGyLh6MLf6siOUkHROfr70snfW-pXjB5dhQypg8QvhP0s2yBiUCDrdzU1ebbhCQfMn5pXxFjIpOqOsM2LSF3RBIbFvhjRwpRthDdE39WcUbXE1QRMfvWd-wWilm0fA/s1600/tbl1.JPG



Persamaan regresinya sebagai berikut:



Y’ = a + b1X1+ b2X2

Y’ =  4662,491 + (-74,482)X1 + 692,107X2

Y’ =  4662,491 - 74,482X1 + 692,107X2



Keterangan:

Y’            = Harga saham yang diprediksi (Rp)

a              = konstanta

b1,b2        = koefisien regresi

X1            = PER (%)

X2            = ROI (%)



Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Konstanta sebesar 4662,491; artinya jika PER (X1) dan ROI (X2) nilainya adalah 0, maka harga saham (Y’) nilainya adalah Rp.4662,491.

-  Koefisien regresi variabel PER (X1) sebesar -74,482; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan PER mengalami kenaikan 1%, maka harga saham (Y’) akan mengalami penurunan sebesar Rp.74,482. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara PER dengan harga saham, semakin naik PER maka semakin turun harga saham. 

-  Koefisien regresi variabel ROI (X2) sebesar 692,107; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan ROI mengalami kenaikan 1%, maka harga saham (Y’) akan mengalami peningkatan sebesar Rp.692,107. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara ROI dengan harga saham, semakin naik ROI maka semakin meningkat harga saham.



Nilai harga saham yang diprediksi (Y’) dapat dilihat pada tabel Casewise Diagnostics (kolom Predicted Value). Sedangkan Residual (unstandardized residual) adalah selisih antara harga saham dengan Predicted Value, dan Std. Residual (standardized residual) adalah nilai residual yang telah terstandarisasi (nilai semakin mendekati 0 maka model regresi semakin baik dalam melakukan prediksi, sebaliknya semakin menjauhi 0 atau lebih dari 1 atau -1 maka semakin tidak baik model regresi dalam melakukan prediksi).



B.     Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)



Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1,X2….Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan), misalnya dari kasus di atas populasinya adalah 50 perusahaan dan sampel yang diambil dari kasus di atas 18 perusahaan, jadi apakah pengaruh yang terjadi atau kesimpulan yang didapat berlaku untuk populasi yang berjumlah 50 perusahaan.



Dari hasil output analisis regresi dapat diketahui nilai F seperti pada tabel 2 berikut ini.

                                                     Tabel.  Hasil Uji F

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmnuhMAT4ugUC-dV4xXuYyrMuDW2Yr1AQPJA-L6QYRBhWOhpw7M8BQ5YA0rIgjQLnBi5Hgr2Cxnz0IfAKwyjLJDf7-puVIzXem2EbOEkV-un_mq8_9ysl7o0C1DG9e8Tnk0HvomzoRRsg/s1600/tbl1.JPG



Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut:

1.   Merumuskan Hipotesis

         Ho :              Tidak ada pengaruh secara signifikan antara PER dan ROI secara bersama-sama terhadap harga saham.

         Ha :              Ada pengaruh secara signifikan antara PER dan ROI secara bersama-sama terhadap harga saham.



2.         Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)



3.   Menentukan F hitung

            Berdasarkan tabel  diperoleh F hitung sebesar 25,465







      4.      Menentukan F tabel

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, a = 5%, df 1 (jumlah variabel–1)  = 2, dan df 2 (n-k-1) atau 18-2-1  = 15 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen), hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 3,683 (Lihat pada lampiran) atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik =finv(0.05,2,15) lalu enter.

           

            5.      Kriteria pengujian

- Ho diterima bila F hitung < F tabel

- Ho ditolak bila F hitung > F tabel



6.    Membandingkan F hitung dengan F tabel.

                      Nilai F hitung > F tabel (25,465 > 3,683), maka Ho ditolak.



7.  Kesimpulan

            Karena F hitung > F tabel (25,465 > 3,683), maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh secara signifikan antara  price earning ratio (PER) dan return on investmen (ROI) secara bersama-sama terhadap terhadap harga saham. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa PER dan ROI secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan di BEJ.







C.     Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)



Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (X1, X2,…..Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).



Dari hasil analisis regresi output dapat disajikan sebagai berikut:

                                       Tabel. Uji t



Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeGGJq7owldUKEFtgQzq2EOVo6U7_951wmzkCnFaTgO7wtHmUGYUeeG_GlPOfvsyfdnQwRnIrKkz0TkXxwqAIHghRs3_gHoyr8Pp-MgecrKytqUOFnnebKb7-eQ2vTT85iny4VO3XLrjc/s1600/tbl1.JPG



Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:



1. Pengujian koefisien regresi variabel PER

          1.         Menentukan Hipotesis

         Ho :              Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara PER dengan harga saham.

         Ha :               Secara parsial ada pengaruh signifikan antara PER dengan harga saham

        

2. Menentukan tingkat signifikansi

            Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%

   

            3.         Menentukan t hitung

            Berdasarkan tabel  diperoleh t hitung sebesar -1,259



4.         Menentukan t tabel

Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau  18-2-1  = 15 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi           = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,131 (Lihat pada lampiran) atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik =tinv(0.05,15) lalu enter.

     

      5.   Kriteria Pengujian

Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel

            Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel



6.    Membandingkan thitung dengan t tabel

Nilai -t hitung > -t tabel (-1,259 > -2,131) maka Ho diterima



 7.  Kesimpulan

Oleh karena nilai -t hitung > -t tabel (-1,259 > -2,131) maka Ho diterima, artinya secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara PER dengan harga saham. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial PER tidak berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan di BEJ.



2. Pengujian koefisien regresi variabel ROI



          1.         Menentukan Hipotesis

                     Ho :     Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara ROI dengan harga saham

         Ha :              Secara parsial ada pengaruh signifikan antara ROI dengan harga saham



2.                                   2. Menentukan tingkat signifikansi

            Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%.



3.   Menentukan t hitung

            Berdasarkan tabel  diperoleh t hitung sebesar 5,964

     

4.   Menentukan t tabel

Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau  18-2-1  = 15 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi           = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,131.

     

      5.   Kriteria Pengujian

Ho diterima jika -t tabel £ t hitung £ t tabel

            Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel



6.    Membandingkan thitung dengan t tabel

Nilai t hitung > t tabel (5,964 > 2,131) maka Ho ditolak



 7.  Kesimpulan

Oleh karena nilai t hitung > t tabel (5,964 > 2,131) maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara ROI dengan harga saham. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial ROI berpengaruh positif terhadap harga saham pada perusahaan di BEJ.


No comments:

Post a Comment